Mengapa aku harus bertemu dengannya, harus ada dia... dan harus dia lagi yang membuatku terjatuh . aku telah tertatih mengejarnya dahulu, dalam luka yang masih melekat mengapa harus ada dia lagi dalam keadaan yang sama, dalam perasaan yang sama.
Mungkinkah ini adalah ujian untukku,ujian yang selama ini tiada pernah aku selesaikan dengan baik, menjadi penuh dengan kegagalan. Mungkinkah ujian ini sama seperti yang sebelumnya, bagaimana aku harus melangkah. Apakah menjadi seperti yang lalu, atau berujung indah.
Dunia ini, aku harus tetap hidup. Meskipun harus berjalan sendiri, meskipun jalanan semakin terjal, harus tetap kusadari, bahwa aku harus tetap berdiri, entah bagaimana caranya.
Ketika terjatuh, kuharus segera bangkit, ketika tertatih aku haru tetap menguatkan tekadku, untuk melawan dunia, dunia perasaan yang melemahkan. Meskipun aku bukanlah seorang robot yang tak punya hati, tetapi aku harus setegar robot. Bersabar dan menunggu saat yang tepat, dan sabar, sabar, sabar, aku harus selalu membisikinya dalam hatiku.
Aku yakin, secuil ciuman itu akan melekat dipipiku. Dalam ketidak sadaranku, dalam kedahagaanku, dalam kepahitanku, akan ada manis di akhir nanti. Akan ada tangan yang menggandeng tangan kasar ini, akan ada hati yang mendinginkan darah ini. Akan ada angin yang membelai rambutku, kesejukan itu pasti akan menaungiku dalam kemarau yang panas ini.

Yang perlu aku lakukan hanyalah mempersiapkan diri, untuk menerima keindahan itu, membawanya dan menuntunnya menuju jalan yang lebih berliku, lebih menanjak, mendaki dan melewati rintangan yang membentang dimasa depan, namun akan ada senyum disetiap perjalanan itu, akan ada manis disetiap duka itu.  Semoga . . . . kau keindahan, segera datang, dalam penantian panjang, dan aku akan segera membawamu dalam petualangan yang lebih indah.